KINERJA ANGGOTA SATPOL PP DITINJAU DARI KOMPETENSI, MOTIVASI DAN KEPUASAN KERJA DENGAN PERSEPSI KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DAN BUDAYA KERJA SEBAGAI VARIABEL INTERVIENING DI PROVINSI JAWA TIMUR

Abstract

Penelitian ini dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan kinerja anggota Satpol PP. Tujuan
dari penelitian ini untuk menguji dan menganalisis kompetensi, motivasi, kepuasan kerja terhadap kinerja
anggota Satpol PP melalui kepemimpinan transformasional dan budaya kerja. Penelitian ini merupakan
penelitian kuantitatif dengan menggunakan sampel sebanyak 356 orang PNS Satpol PP se Provinsi Jawa
Timur. Hasil penelitian menunjukkan: (1) Kompetensi berpengaruh terhadap kepemimpinan
transformasional dan budaya kerja. Pengaruh kompetensi terhadap kinerja didapatkan melalui pengaruh
variabel intervening kepemimpinan transformasional dan budaya kerja. (2) Variabel Motivasi tidak
berpengaruh terhadap Kepemimpinan Transformasional dan Budaya Kerja akan tetapi variabel motivasi
memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap terbentuknya kinerja anggota Satpol PP. (3) Variabel
Kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kepemimpinan Transformasional, namun
kepuasan kerja tidak memiliki pengaruh terhadap budaya kerja. Sedangkan pengaruh kepuasan kerja
terhadap variabel Kinerja terbentuk dari hubungan struktural baru variabel intervening yang bermakna
bahwa kepuasan kerja yang didukung dengan kepemimpinan transformasional dan budaya kerja yang baik
dapat akan memunculkan kinerja yang baik pada anggota Satpol PP. (4) Variabel Kepemimpinan
Transformasional tidak berpengaruh terhadap kinerjanya. (5) Variabel Budaya kerja berpengaruh positif
dan signifikan terhadap kinerja yang ini bermakna bahwa semakin tinggi budaya kerja di Satpol PP akan
semakin tinggi pula kinerjanya. Diantara ketiga variabel bebas bila dilihat besaran nilai koefisien
strukturalnya yang memberikan pengaruh paling besar terhadap kinerja adalah pengaruh tidak langsung
variabel kompetensi. Temuan baru yang muncul dalam penelitian ini adalah adanya pengaruh antar
variabel intervening yaitu Kepemimpinan Transformasional terhadap Budaya Kerja yang tidak diprediksi
sebelumnya.