Analisis Faktor Penghambat dan Pendorong Penggunaan QRIS di kalangan Mahasiswa: Studi pada Kantin UPN “Veteran" Jawa Timur
Abstract
QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) merupakan sistem pembayaran digital nasional yang dikembangkan oleh Bank Indonesia dan ASPI sejak tahun 2019. Sistem ini menyatukan berbagai layanan pembayaran berbasis kode QR seperti GoPay, OVO, DANA, dan ShopeePay dalam satu standar nasional dengan prinsip “One QR Code for All Payments.” Tujuannya adalah meningkatkan efisiensi, kemudahan, serta inklusi keuangan di Indonesia. Meskipun demikian, tingkat adopsi QRIS di kalangan mahasiswa masih belum optimal, khususnya dalam transaksi mikro di kantin kampus. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor pendorong dan penghambat penggunaan QRIS di kalangan mahasiswa UPN “Veteran” Jawa Timur dengan menggunakan pendekatan Technology Acceptance Model (TAM). Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif dengan kerangka teori TAM. Data primer diperoleh melalui kuesioner yang disebarkan kepada 50 mahasiswa pengguna kantin UPN “Veteran” Jawa Timur. Analisis data dilakukan menggunakan perangkat lunak Jamovi melalui uji validitas, reliabilitas, serta analisis hubungan antar variabel. Variabel yang diteliti meliputi perceived usefulness, perceived ease of use, attitude toward use, dan behavioral intention. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi kemudahan dan kegunaan berpengaruh positif terhadap sikap mahasiswa dalam menggunakan QRIS, yang selanjutnya memengaruhi niat mereka untuk terus menggunakannya. Faktor kemudahan menjadi aspek dominan dalam mendorong penggunaan QRIS, sementara hambatan utama meliputi kebiasaan bertransaksi tunai, keterbatasan jaringan, serta kekhawatiran terhadap keamanan data. Temuan ini memperkuat relevansi model TAM dalam menjelaskan perilaku adopsi teknologi keuangan di kalangan mahasiswa. Kepercayaan dan persepsi kemudahan menjadi faktor kunci dalam membentuk sikap positif terhadap QRIS, serta menegaskan potensi besar lingkungan kampus sebagai ekosistem pendukung transformasi pembayaran digital. Faktor pendorong utama penggunaan QRIS di kalangan mahasiswa UPN “Veteran” Jawa Timur meliputi persepsi kemudahan, manfaat, dan kepercayaan terhadap keamanan transaksi. Sebaliknya, hambatan yang muncul meliputi keterbatasan fasilitas digital, jaringan internet yang tidak stabil, serta rendahnya literasi keuangan digital. Oleh karena itu, diperlukan program edukasi dan peningkatan infrastruktur digital di kampus untuk memperkuat adopsi QRIS sebagai langkah menuju ekosistem pembayaran nontunai yang lebih efisien dan inklusif.